Se7en Oceans adalah nama sebuah kafe di Kota Palem. Tempat 7 pribadi yang berbeda satu sama lain dengan karakter dan background yang berbeda duduk bercengkrama dan berbagi kehidupan. Ini sebuah kisah asmara, pertemanan, sahabat, kehidupan, penemuan jati diri, dan lainnya dari 7 orang yang berbeda latar belakang. Mereka adalah Orion, Atlantis, Paris, Ariel, Andrea, Erin, dan Indie. Feel the wave of the oceans..

Minggu, 14 Maret 2010

MY LIFE...

Tepi pantai memang tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi. Ada sebuah tempat di Kota Palem yang jarang sekali didatangi bahkan mungkin mereka tidak tahu ada tempat seperti ini. Pasirnya putih, indah berkilau, pepohonan rimbun sehingga membuat teduh dan yang pasti ada rasa kedamaian ketika aku mengunjungi tempat ini. Aku mengunjungi tempat ini pada waktu-waktu tertentu saja, ketika aku sedang sedih, ingin merenung sendiri, dan ketika aku sedang melarikan diri dari segala rutinitas kerjaku.

Aku duduk di atas pasir sambil melihat hamparan laut yang sangat luas dihadapanku. Bunyi deru ombak yang tenang. Airnya yang berwarna biru muda seakan-akan mengajakku untuk bermain bersamanya. Cukup lama aku berada disini, entah apa yang sedang kupikirkan saat ini. Aku mengubah posisiku menjadi telentang, menghadap langit biru cerah yang diselimuti awan tipis. Hari ini sangat sempurna, pikirku.

Aku mendengar suara langkah kaki dari kejauhan, langkah kaki yang disertai dengan bunyi percikan air. Aku tidak peduli. Mataku terpejam dan aku sangat menikmati kesunyian di tempat ini. Semakin lama, langkah kaki itu terdengar semakin mendekat kepadaku. Tetapi mataku tetap terpejam. Paling hanya orang lewat saja, pikirku lagi. Tiba-tiba, langkah kaki itu terhenti, tidak ada suara lagi. Aku langsung membuka mata dan melihat kearah suara langkah kaki tersebut.

"Hai, Lantis..", sapa orang tersebut.

Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat saat ini. Mataku sedikit terbelalak, jantungku berdetak lebih kencang.

"Ya, sedang apa kamu disini?", tanyaku.

"hmmm.....ternyata tempat ini indah juga yah", jawabnya.

Aku bangun dari posisiku dan duduk.

"Sini, duduk disampingku", ajakku.

Dia pun duduk di sampingku. Aku memperhatikan gerak-geriknya...ohh...sangat sesuai. Tubuh yang proporsional, rambut panjang tergerai dan sedikit berkibar karena tertiup angin, wajah yang menarik dan attitude yang sangat pantas untuk orang seusianya.

Sudah lima menit berlalu, kami hanya duduk terdiam. Aku pun tidak tahu topik apa yang sesuai untuk memulai obrolan dengannya. Saat aku berpaling untuk melihat wajahnya, ternyata pada saat yang sama dia juga memalingkan wajahnya kepadaku. Aku memperhatikan setiap keindahan wajahnya. Alis matanya yang tidak terlalu tipis, matanya yang bundar, hidungnya yang proporsional dengan wajahnya dan........


sreeeeeeetttt....... sreeeeeeettttt......

Aku memejamkan mataku lebih dalam lagi dan menutup mataku dengan lengan karena kuatnya sinar matahari menerpa wajahku.

"Kak....kak....bangun kak...", teriak Indie, adikku, sambil menyingkapkan tirai kamarku.

"mmmmm...", gumamku.

Indie naik ke tempat tidurku dan mengguncang-guncangkan tubuhku.

"Kak, aku hari ini mau pergi sama teman-teman. Aku mau minta uang. Tadi mama sama papa udah pergi duluan, jadi aku gak sempat minta", pintanya langsung tanpa menungguku sadar sepenuhnya dari tidurku.

"Ya ampun, Indie......ganggu orang lagi tidur aja..... lagi mimpi indah tahuuuu....", ujarku sedikit kesal.

"Yah, maaf deh kak. Nanti tidurnya di lanjutin aja lagi, siapa tahu mimpinya bersambung.", jawabnya sambil melepas roll-an di rambutnya.

"Enak aja bersambung....emangnya sinetron.....",balasku lagi sambil merubah posisi tidurku menjadi terduduk.

"Hihihihi..... yah, siapa tahu gitu bisa bersambung......", ujarnya centil.

"Dasar kamu tuh yaa.... yaudah sana ambil uangnya di dompet, di tas yang warna hijau", suruhku sambil menunjukkan jari kearah meja di kamarku.

"Oke deh kakakku yang paling ganteng, baik dan imut..", katanya sambil berjalan centil kearah meja.

"Yeee.....kalau itu mah dari dulu tahuuuuu......",balasku.

"hihihi..... dadah kakakku.....", pamit Indie sambil melambaikan tangan ala Miss Universe.

"Iya, hati-hati yah. Jangan pulang malam-malam", pesanku.

"Siap boss.....", sahutnya.

Aku langsung teringat dengan mimpiku semalam. Andai saja mimpi itu bisa tersambung lagi nanti malam, pasti aku akan bahagia sepanjang hari esok.

Aku sambar ponselku yang ada di meja dekat tempat tidur dan langsung mengirimkan sebuah pesan singkat.

"Slmt pagi...
Gmn kbr-mu?
Hr ini kamu ke kafe gak?"

Message sent to Andrea

Aku letakkan ponselku di atas meja dan menuju ke kamar mandi. Bersiap-siap berangkat ke kafe "se7enoceans", kafe yang aku bangun dari seluruh jerih payahku bekerja selama sembilan tahun.